Kerajinan Handicraft Tongkat Tombak Trisula Kombinasi 3 Tiga Kayu Bertuah Nagasari Gaharu dan Stigi Ukir Naga 1, Khas Sajian Produk Unggulan IMDA Handicraft Desa TUTUL Balung Jember Jawa Timur, ini kami jual dengan harga :
Rp. 1,250,000 satuan eceran
Rp. 900,000,- /satuan minimal 5 pcs
Rp. 750,000,-/satuan minimal 10 pcs
(harga belum termasuk ongkos kirim)
KODE PRODUK : TTTK3KBU1
Berikut ini adalah foto produk yang kami tawarkan dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.
Untuk melihat program, promo, potongan harga bagi reseller serta tata cara pemesanan hingga indentitas, nomor telephone serta nomor rekening resmi dari management Makrifat Business anda dapat mempelajari dibawah ini.
IMDA Handicraft dan team MAKRIFAT BUSINESS mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala desa TUTUL ibu H. Juana, masyarakt desa TUTUL, Bapak camat, Deperindag, Bupati, Gubenur Jawa Timur serta menakertrans bapak Muhaimin Iskandar. Dimana semuanya ini yang telah mendukung eksistensi usaha kami. Serta semua pihak yang telah mengunjungi dan silaturrahmi ke website maupun rumah produksi kami.
Setelah mengingat dan menimbang dari segala sesuatunya, serta rasa kepedulian kami secara Pribadi kepada bangsa, Negara dan agama untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses pembentukan masyarakat Indonesia yang kreatif, inovatif serta memiliki ketrampilan diri yang bernilai jual tinggi. Hingga terbentuknya budaya masyarakat kreatif baik yang berada di desa maupun perkotaan. Dimana yang pada akhirnya setiap keluarga individu mampu menciptakan lapangan kerja minimal bagi dirinya sendiri dan keluarganya dengan membentuk rumah galeri, rumah distro, rumah kreatif, rumah seni dll macam modelnya.
Mengingat banyaknya permintaan kerjasama dalam pengembangan ekonomi kreatif, masyarakat kreatif, pembentukan rumah galeri serta training pembuatan berbagai kerajinan handicraft serta tehnik pemasaran baik skala lokal maupun international. Maka bersama ini kami membuka peluang untuk pelatihan pembuatan tasbih, kalung, gelang, cincin, seni ukir, tehnik dan pemasaran online - offline sebagai berikut :
A. PAKET BASIC DAN PENGETAHUAN HANDICRAFT
Dalam paket basic dan pengetahuan handicraft, kami akan memberikan semua dasar dasar tehnik dan metode pembuatan segala handicraft khas desa TUTUL yang meliputi paket paket sebagai berikut :
1 Proses pembuatan “BUTIRAN TASBIH DAN GELANG ” dan pengenalan pembuatan peralatan tasbih secara tradisional dan manual selama 3 bulan Rp. 2,000,000,-
2 Proses pembuatan “KALUNG TULANG DAN DESAIN” dan pengenalan pembuatan peralatan tasbih secara tradisional dan manual selama manual selama 3 bulan atau sampai bisa Rp. 2,000,000,-
3 Proses pembuatan “CINCIN KAYU DAN GELANG” dan pengenalan pembuatan peralatan tasbih secara tradisional dan manual selama manual selama 3 bulan Rp. 2,000,000,-
4 Proses pembuatan “SENI UKIR TONGKAT” dan pengenalan pembuatan peralatan tasbih secara tradisional dan manual selama manual selama 3 bulan Rp. 2,000,000,-
B. PAKET MAHIR DAN PENGETAHUAN HANDICRAFT
Dalam paket mahir dan pengetahuan handicraft, kami akan memberikan seluruh system, metode, tehnik pewarnaan, naturalisasi power full hingga finishing layak jual secara online dan offline serta semua peralatan dan cara pembuatannya dengan paket sebagai berikut :
1 Proses pembuatan “BUTIRAN TASBIH DAN GELANG ” Selama 6 bulan atau sampai mahir Rp. 5,000,000,-
2 Proses pembuatan “KALUNG TULANG DAN DESAIN” dan Selama 6 bulan atau sampai mahir Rp. 5,000,000,-
3 Proses pembuatan “CINCIN KAYU DAN GELANG” Selama 6 bulan atau sampai mahir Rp. 5,000,000,-
4 Proses pembuatan “SENI UKIR TONGKAT” Selama 6 bulan atau sampai mahir Rp. 5,000,000,-
C. PAKET PEMASARAN ONLINE – OFFLINE ala MAKRIFAT BUSINESS
Dalam paket tehnik pemasaran secara online – offline ini semua peserta didik nantinya akan memiliki conseptual skill pengetahuan dan ketrampilan tehnik pemasaran segala produk baik secara online maupun offline dengan tehnik metode pembelajaran ‘learning by doing’ yaitu praktek langsung pembuatan website, blog, dan tehnik pemasaran secara prkatice. Dalam paket ini kami menawarkan beberapa kategori sebagai berikut :
1 Paket pembuatan toko online dan include reseller ala makrifat business selama 2 bulan Rp. 2,000,000,-
2 Paket pembuatan dan pemilikan toko online dan gallery offline ala Makrifat business include reseller selama 3 bulan Rp. 3,500,000,-
3 Paket Mahir tehnik marketing online, pembuatan pemilikan toko online, gallery offline ala Makrifat business include reseller selama 6 bulan atau sampai bisa Rp. 5,500,000,-
D. PAKET KARYAWAN DAN TENAGA KERJA
Dalam paket karyawan dan tenaga kerja, kami membuka peluang bagi pria ,wanita, tua dan muda dengan menawarkan beberapa kategori sebagai berikut :
1 Membuka lowongan kerja berlaku untuk seluruh Indonesia yang memiliki ketrampilan dalam bidang membuat berbagai kerajinan tangan seperti tasbih, kalung, cincin, seni ukir, seni pahat, batik, sablon, sabuk, tas, tukang gergaji, dll
2 Mendapatkan gaji, asuransi Jamsostek, rumah kost dan alat masak.
E. PAKET PELATIHAN BAGI ANAK YATIM PIATU DAN TIDAK MAMPU
Dalam paket pelatihan ini kami khususkan kepada anak anak yatim piatu dan orang tidak mampu , kami membuka peluang bagi pria ,wanita, tua dan muda dengan menawarkan beberapa kategori sebagai berikut :
1 Membuka lowongan kerja berlaku untuk seluruh Indonesia bagi anak yatim piatu dan orang tidak mampu untuk didik menjadi tenaga kerja dalam bidang pembuatan handicraft.
2 Semua peserta harus membawa surat bukti keterangan anak yatim piatu atau orang tidak mampu dari desa masing masing dan sekaligus surat penjamin dari kepala desa / kelurahan.
3 Bagi anak yatim piatu yang masih usia sekolah SMP atau SMA kami akan membiaya seluruh biaya pendidikan ( seragam, SPP, makan dan tempat tinggal walau sangat sederhana) dalam hal ini kami akan bekerja sama dengan dinas pendidikan terkait.
4 Mendapatkan gaji, asuransi Jamsostek, rumah kost dan alat masak.
Semua peserta didik dalam mengikuti program pelatihan “learning by doing ala makfifat business “ beberapa ketentuan sebagai berikut :
1 Peserta pria dan wanita tanpa mengenal batas usia, pendidikan, suku, agama, budaya dll
2 Bagi peserta luar kota diharapkan cost di rumah rumah penduduk sekitar desa Tutul atau bertempat di rumah teman, saudara dll, mohon maaf karena kami masih belum memiliki asrama.
3 Bagi peserta didik luar kota diharapkan membawa perlengkapan akomadasi sendiri sendiri dan keperluan hidup selama pelatihan sesuai kebutuhannya masing masing.
4 Diharapkan bagi semua peserta pemasaran online offline,bahwa sanya rumah kami sudah di lengkapi dengan WIFI dan lebih diharapkan masing masing peserta membawa laptop/notebook sendiri sendiri.
5 Untuk tutor atau pembimbing akan kami tangani secara langsung dan di tunjang kerjasama dengan lembaga terkait.
Eksistensi IMDA Handicraft dan Makrifat Business online offline, dalam hal ini berupaya untuk menuju program jangka panjang kami yaitu demi terbentuknya hal hal sebagai berikut :
1 Terbentuknya individu kreatif mandiri serta memiliki nilai jual
2 Terbentuknya masyarakat kreatif dan inovatif yang tidak terngantung pada pemerintahnya
3 Terbentuknya desa TUTUL menjadi desa Produktif yang GO International
4 Terbentuknya rumah galeri, rumah distro, rumah seni, rumah kreatif, rumah handicraft dll secara Nasional.
5 Terbentuknya masyarakat yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan keluarganya serta orang lain.
Untuk semua peserta didik setelah mengikuti paket pelatihan ini, nantinya setelah pulang di desa asal masing masing diharapkan mampu melakukan hal hal sebagai berikut :
1 Menciptakan lapangan usaha bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
2 Bagi pemula atau yang sudah mahir nantinya dapat menjadi down line, reseller, suplayer, mitrak kerja dari IMDA Handicraft Makrifat Business
3 Bagi semua alumni pelatihan nantinya juga bisa menjadi cabang di kota masing masing dari IMDA Handicraft dan makrifat Business, dan akan kami berikan surat ijin cabang di kota asal masing masing.
Kami dari team IMDA Handicraft dan makrifat business online offline juga menerima dukungan, saran, kritik, joint, afiliasi, investasi, serta binaan baik dari instansi pemerintah maupun swasta yang memiliki rasa peduli social tinggi untuk mengembangkan demi terciptanya masyarakat Indonesia yang kreatif dan tidak selalu mengantungkan hidupnya pada pemerintah.
JENIS PRODUK INI MELAYANI HARGA AGEN, GROSIR, ECERAN DAN UNTUK HARGA PRESELLER TETAP DAN TERDAFTAR SEBAGAI TEAM MARKETTING AKAN MENDAPATKAN PROFIT MARGIN 30% (syarat dan ketentuan berlaku) .
KAMI ADALAH EXCELLENCE SERVICE BERJALAN YANG SELALU SIAP MELAYANI ANDA, BERAPAPUN ORDERAN ADALAH SEBUAH KEHORMAT DAN PENGHARGAAN TERSENDIRI BAGI KAMI.
MAKRIFAT BUSINESS dengan didukung rumah produksi IMDA Handicraft melayani kerjasama dalam bentuk tender, kontrak, makloon, jasa pembuatan, service perbaikan untuk pembuatan Tasbih, Kalung, Cincin, Keris, Tongkat, Acecories, Pipa Rokok, Sabuk, Peralatan Dapur, Seni Ukir, Antik unik, Kerajinan Kayu Jember, Kerajinan Kaokah, Kerajinan Kayu Agarwood Cendana, Kerajinan Kayu Sandalwood Cendana, Kerajinan Tulang dan berbagai macam segala kerajinan tangan yang terbuat dari kayu tulang, resin, perak, alpaka, batu dll
"CARA PEMESANAN"
Ketik SMS kirim ke salah satu nomor : 08123489038, 087850191948,
08887172648, 083853273837 , 089677851072 dengan cara :
KODE PRODUK+HARGA: NAMA: ALAMAT: NOMOR TELEPHONE
CONTOH :
TKNP3315+Rp. 400,000,-: ALI MANSYUR: Jl. Jendral Sudirman Gg. IV No. 232 Jakarta Pusat: 08123456789
Setelah SMS anda masuk, anda akan menerima balasan tentang ketersediaan stock, jika stock ada maka anda akan mendapat instruksi untuk transfer, setelah transfer mohon SMS balik bukti transfer atau hanya pemberitahuan saja. Maka pesanan anda akan segera kami proses.
KEDAI ART SHOP SENTRAL GALERI MINI HANDICRAFT KHAS DESA TUTUL
"MAKRIFAT BUSINES"
SAAT INI MASIH DI BUKA DI RUMAH TEMPAT TINGGAL KAMI DESA TUTUL BALUNG JEMBER JAWA TIMUR, TERIMA KASIH DARI PELANGGAN YANG SUDAH PERNAH SILATURRAHMI KE TEMPAT TINGGAL KAMI SEPERTI PELANGGAN DARI KOREO, THAILAND, KOTA JAKARTA, BANDUNG, BALI, SURABAYA Dll
Alamat Galeri :
Please CALL Me :
PIN BB : 3308D243
Whatsapp : 081338634218
LINE : 081338634218
Alamat Korespondensi : PERUM Griya Mangli Blok DH No. JEMBER
phone 0331 - 427571
GARANSI KEASLIAN DARI MANAGEMENT MAKRIFAT BUSINESS DAN IMDA HANDICRAFT TENTANG BAHAN BAKU PRODUK INI BENAR BENAR TERBUAT DARI KAYU GALIH NAGASARI, KAYU GAHARU DAN KAYU STIGI INI ADALAH BERLAKU
JIKA TERNYATA BARANG TIDAK ASLI MAKA SELAMANYA BISA DI RETUR DAN UANG KEMBALI 100%
sumber artikel foto dan galery :
Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produk yaitu seputar kayu stigi nusa barong serta doa Nur Buat anda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
By : M Imron Pribadi
Salam Makrifat Business untuk kita semua, terima kasih anda masih di blog business online kami, kali ini kami akan sedikit memaparkan tentang sejarah dan pegetahuan terkait dengan sejarah, pengertian dari tombak trisula.
Salam Makrifat Business untuk kita semua, terima kasih anda masih di blog business online kami, kali ini kami akan sedikit memaparkan tentang sejarah dan pegetahuan terkait dengan sejarah, pengertian dari tombak trisula.
Trisula atau trishula atau serampang (Sanskerta: trishul) adalah tombak bermata tiga yang secara harfiah berarti tiga tombak. Juga disebut trident dalam bahasa Inggris. Trisula juga digunakan oleh retarii, gladiator dengan penampilan seperti nelayan (membawa jaring).
Trisula saat ini sering diasosiasikan dengan setan oleh mitologi Kristen. Ini kemungkinan karena penggunaannya dalam agama pagan. Trisula adalah senjata Siwa, salah satu dari Trimurti yang sering disembah pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha di Jawa. Begitu pula dalam agama pagan Yunani-Romawi, Poseidon (Neptunus) dewa peguasa laut selalu membawa trisula. Dalam kebudayaan Mikenai, Poseidon adalah dewa utama, dan mungkin lebih utama dibanding Zeus.
Trisula juga digunakan sebagai senjata utama oleh tentara Korea masa lalu, berbeda dengan tentara Tiongkok saat itu yang menggunakan tombak dengan mata berbentuk daun. Selain itu, trisula digunakan juga oleh orangIndonesia. Dalam tradisi spiritual Hindu trisula adalah simbol mata ketiga.
TOMBAK TRISULA DALAM SEJARAH MAJAPAHIT
Tersebutlah Nararya Sanggramawijaya, pendiri dan raja pertama kerajaan Majapahit. Setelah berhasil menghancurkan Jayakatwang dan mengusir tentara Tartar, maka beliau dinobatkan sebagai raja Majapahit yang pertama dengan mempergunakan gelaran/abhiseka Sri Kertarajasa Jayawarddhana.
Arti dari pada nama gelar tersebut (disebutkan dalam prasasti tahun 1305, bagian kedua) adalah kertarajasa berarti beliau berjaya mengubah suasana gelap menjadi suasana terang-benderang karena kemenangan atas musuh-musuhnya, jaya mengandung arti beliau mempunyai lambang kemenangan berupa senjata tombak berujung mata-tiga (trisula-muka), dan warddhana mengandung arti beliau menghidupkan segala agama, melipat-gandakan hasil bumi terutama padi demi kesejahteraan rakyat. berarti beliau memperbaiki pulau Jawa dari kekacauan yang ditimbulkan oleh penjahat-penjahat dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat,
Di dalam agama Hindhu, Trisula ini adalah merupakan senjata Dewa Siwa, yang merupakan dewa tertinggi. Didalam lambang kerajaan Majapahit, terdapat satu dewa utama yang dikelilingi oleh delapan dewa lainnya seturut arah mata angin. Dewa-dewa ini diatur dalam posisi : Tengah Siwa, Timur Iswara, Barat Mahadewa, Utara Whisnu dan Selatan Brahma, Timur Laut Sambhu, Barat Laut Sangkara, Tenggara Mahesora, Barat Daya Rudra. Di dalam kepercayaan keJawen, Dewa Siwa ini disebut juga dengan Bhatara Guru, yang memiliki kendaraan berupa Lembu Andini.
Kali ini untuk melengkapi pengetahuan dan sejah tentang tombak trisula maka kami kutip salah satu artikele yang simuat oleh "BERITA POSMO EDISI 76 1 September 2000" berjudul ” TOMBAK TRISULA PUSAKA JAGAD RAYA” : Tombak Trisula ini sebenarnya merupakan perpaduan Senjata Bhatara Siwa [Guru] ,dan Pasangannya [Durga] yang menjadi satu, bentuknya biasa saja, Polos tidak berukir. Berwarna kecoklat coklatan. Tidak berpamor, Karena sudah terlalu Tua usianya, Meskipun demikian punya Kelebihan, Dipercaya sebagai Pusaka Jagad Raya.
Munculnya Senjata Andalan Kerajaan Singosari ini, bukan dibuat Orang Sakti seperti Empu Gandring atau Empu Supa, Tapi diyakini dibuat oleh HYANG AGUNG {DEWA} pada Zaman Ken dedes,Istri Ken Arok, Karena itulah, Tombak ini dianggap sangat Istimewa, “Oleh Ahli Pusaka dipercaya sebagai Senjata Bhatara Syiwa, Paling Ampuh diantara Tombak Tombak yang ada di Indonesia.Cuma bukan digunakan untuk berperang tapi “hanya PIYANDEL [Pusaka] Kerajaan dan Jagad Raya” Ujar Hyang Suryo {Yang ber Abiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI} Pemilik Tombak Ampuh dari Kerajaan Kerajaan Zaman Dahulu, karena “KEAMPUHAN” itulah Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari menjadikan Tombak Trisula sebagai Piyandel Kerajaan.
Hasilnya memang nyata, Dirinya menjadi Raja yang disegani di Kawasan Asia Tenggara, Namun setelah Senjata itu hilang dari Kerajaan, Kertanegara dapat ditaklukkan oleh Prabu Jayakatwang dari Kerajaan Kediri. Keberadaan Tombak Trisula ini disakralkan dan tidak boleh dikirap pada tiap-tiap ada upacara, Tapi hanya ditaruh di PELINGGIHAN UTAMA sebagai Simbol Bhatara SYIWA pada Upacara keagamaan. :Tombak ini memang tidak pernah dibawa keluar untuk Upacara Upacara, Hanya diberi Sesaji oleh Pemangku Utama dengan hati hati cara memegangnya, kemudian diletakkan di “PELINGGIHAN PADMA SYIWA” ujar Hyang Sryo [Brahmaraja XI] pada POSMO.
Untuk memegang Tombak tersebut tidak sembarang orang, Biasanya yang memegang akan Kesurupan [Bali Keraohan] Padahal pada mulanya sadar saat memegang, Tapi dalam waktu beberapa menit akan berbicara sendiri, sepertinya yang terdengar adalah suara makhluk halus. Hal ini tak berlaku bagi Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari dan Pemangku Utama. Maka dari itu Mangku biasa tidak berani memegang, Ada yang berani nekad. Akibatnya keadaanya “NGGEBLAK” [jatuh terlentang] ditanah.
Hal ini pernah dialami Mangku Bima Wananda, karena tidak kuat, Yang bisa memegang Siapa? Ternyata hanya Pendeta Tingkat Tinggi. Yang harus diingat Tombak Trisula kalau dicuci hanya diperciki Air dan digosok Daun Kelapa Muda yang diwujutkan Sapu, bukan di celupkan dalam air kembang setaman sebagaimana Tombak milik Rakuti atau Tokoh lainnya pada bulan Sura{Pusaka Pura Majapahit yang nyuci Empu Sudarmadji Kakak Gubernur Jatim Basofi Sidirman waktu itu, dan disaksikan Wartawan}.
Setelah dicuci kemudian ditaruh tempat khusus dengan dibungkus kain. Tidak boleh dipinjamkan pada orang lain, “Sekarang ini berada di Pura Mojopahit Pusat. Posisinya sebagai Pusaka Pelindung Pura” ujar Hyang Suryo / Sri Wilatikta Brahmaraja XI. {Husnu Mufid Wartawan khusus Ahli Pusaka, dibantu Para Pakar Pusaka}, Ditulis Kembali Gusti Heker Mengingat Hari Durga yang Istri Bhatara Siwa dan senjata ini sebagai Atribut Pratima Bhatara/Bhatari Siwa Yang Pratimanya Masih berada di Universitas Mahendradata untuk di Upacarai Odalan, dimana Mahendradata dimanivestasikan Sebagai Durga mengendarai Mahisa/sapi bertangan Banyak salah satunya memegang TRISULA. yang disebut oleh Ahli dari India Bpk.Reshi RamesSarty Durga Mahisa Nandini. Beliau Sering Tangkil di GWK, Puri Gading dan ikut Upacara Kirap. Putra Beliau menyebut Hyang Suryo Brahmaraja XI “God” yang langsung dimarahi Hyang Suryo dan dijawab: “Brahmaraja is The King, no God, Brahman is The God” dan ini di Benarkan Bapaknya, Jadi jelas Brahma adalah Raja bukan Tuhan, Tuhan disebut Brahman versi India, mereka Orang India bahkan membenarkan sambil posisi sembah mengucapkan maap atas ketidak mengertinya sang Putra.
Waktu itu sedang Kirap di Pura Jagatnata Denpasar, Semua orang Heran kok Brahmaraja XI ngerti Kepercayaan India, dan dibenarkan Orang India. Semua tidak ada yang berani bertanya, dengan serius Kirap akan dimulai Tiba-Tiba Orang Orang Panik Kebingungan Lari tunggang langgang Termasuk Para Wartawan sampai ada Kamera yang jatuh ketika Kuda Dokar yang dinaiki Brahmaraja XI Keraohan / kesurupan, Berjingkrak jingkrak, sedang Wedakarna hampir jatuh terdesak Kuda, Mahasiswi sampai sandalnya putus karena menghindari Sang Kuda, oleh Brahmaraja XI badan Kuda ditumpangi Keris dan Kuda agak Tenang [ kuda Keraohan dan Kirap diberitakan Radar Bali, POSMO dll]
Demikianlah Informasi ini semoga menjadi lebih mempercayai Warisan Budaya Leluhur sendiri yang Adiluhung bukan mempertanyakan, seolah Pusaka Barang Dagangan, Kalau disungsung diupacarai pasti membuat Roh yang disemayamkan. Sang Empu Gembira, begitu juga Roh Sang Empu yang telah Menyatu dengan Pusaka buatannya bila kita menghargai Akan memberikan Perlindungan bagi si Pemilik Pusaka dan bagi Umat yang percaya karena memberikan Sesaji, sekali lagi Maap ini kepercayaan Keluarga Besar Majapahit, Untuk yang tidak percaya jangan usil, Anda tinggal di Bumi Majapahit. Untuk Agama Suci Islam tentu tertawa karena semua dilindungi Allah yang satu, ya tertawalah, Adat Arab tidak kenal Keris, Pratima dll Tuhan saja tidak ada, itu ketikan di TV tiap sore Asar Mahgrip “Tiada Tuhan [bahasa Indonesia] Selain Allah [bahasa Arab]” inilah suatu penghinaan yang dilegalisir masak Orang-orang sampai sekarang dihina demikian diam saja, ini pelecehan Bahasa Indonesia dianggap tidak ada selain bahasa Arab. Juga Berita ini untuk menangkal Tuduhan Kristen Alvatar Hyang Suryo berburu Pusaka di Bali, untuk apa ?
Pusakanya Banyak, Kadang Menyelamatkan, timbang di beli Touris [itupun hadiah Panitia Pameran yang jual Keris, kadang dibelikan Bambang Pakualam] Pernah Pusakanya mau di beli Orang Amerika dengan harga tinggi, Waktu itu Romo Yanto, DR. Candra, Sutris, Biku Acun agak heran kok tidak diberikan, inilah kebodohan Bangsa kita yang hanya melihat Uang, Pusaka itu kini di Sungsung di Komplek Ganesa Tertinggi di Asia di buatkan Lemari Kaca Diberi Sesaji, bisa dilihat Anak Cucu, jadi biasa menghadapi suara miring kita kutib sabda Jesus karena Alvatar Kristen ” Maapkan Ya Bapa disurga Orang ini, karena tidak tahu apa yang dia perbuat” jadi Orang tidak Tahu mulutnya JEPLAK harus dimaapkan ini perintah Yesus, kalau tahu kan tidak banyak Komentar menunjukkan ke Goblok kan nya. Waktu Pameran di Art Centre, Hyang Suryo tinggal di Hotel bersama Ir. Winarto, Drs, Machandi Wahyudi dll, Satpam Hotel [Orang Bali] bercerita “Saya punya Keris persis seperti di Pameran” Machandi bertanya “Lha Kerisnya sekarang dimana Pak?” Satpam itu menjawab “Saya jual Pak, saya sekarang menyesal, Dulu ini tanah saya, sekarang saya Satpam disini, hidup saya susah” ini contoh realita nyata, Menjual Sungsungan / Bhatara / Pratima [Menurut Ida Pedanda Made Gunung Keris adalah Pratima] ya itu tadi awalnya senang menerima uang, belakangan? ya kisah Nyata. Semoga menjadi Suri Tauladan.
Jadi silahkan saja Menduga Hyang Suryo ini dan itu kan ada pepatah “Maling teriak Maling” Orang berhati Busuk/iri/Dengki pasti Orang lain disamakan dirinya, selali lagi Pepatah SD itu sangat berguna kalau diresapi, hatipun tenang melihat kegoblog’kan orang yang sok pinter, Lagu Kus Plus” He Ela Elo Sawo dipangan Uler, He Ela Elo Wong Bodo Ngaku Pinter” lagu ini Sanepo Nyata. Untuk menjawab Komentar adalah Tugas GRP. Nokoprawiro Masak Brahmaraja berurusan Dengan orang Tolol macam Alvatar ya Bukan Level Beliau ttd. Gusti Heker / Ahli Internet. ikut nimbrung “Jangan mengukur baju sendiri dibadan Orang Lain” baju saya dipakai Touris langsung Robek Ketiak nya.
MACAM MACAM TOMBAK DALAM SEJARAH
Tombak atau lembing adalah senjata yang banyak ditemukan di seluruh peradaban dunia, terutama karena kemudahan pembuatannya dan biaya pembuatannya yang murah. Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan lain. Bersamaan dengan kapak tombak adalah perkakas pertama yang dibuat manusia dan sejalan dengan perkembangan peradaban mata tombak dan kapak yang semula berupa tulang atau batu yang dihaluskan diganti menjadi logam yang lebih kuat dan tahan lama.
Di Indonesia tombak menjadi senjata utama yang banyak digunakan oleh tentara-tentara tradisional nusantara. Ini terutama karena kelangkaan besi dan logam lainnya di Indonesia sehingga sulit untuk membuat pedang. Oleh karena itu senjata yang lebih umum digunakan di Indonesia atau bangsa-bangsa melayu dulu adalah senjata yang menggunakan lebih sedikit besi dibanding pedang yaitu kapak, parang atau golok, dan tombak. Di antara senjata-senjata tadi yang hanya tombak yang digunakan hanya sebagai senjata(termasuk sebagai senjata berburu).
Terdapat sejenis tombak tanpa mata yang sering digunakan oleh milisia di nusantara yaitu bambu runcing yang dibuat dari bambu yang diruncingkan tanpa perkuatan apapun di ujungnya.Untuk menghadapi tentara tradisonal nusantara dan tentara kolonial ini adalah senjata penusuk yang mematikan sebab mereka tidak dilengkapi dengan perlindungan baju zirah.
Dalam penggunaannya tombak dapat digunakan oleh pasukan berkuda(kavaleri) atau pasukan jalan kaki (infantri). Tombak yang digunakan kavaleri dalam bahasa Inggris biasa disebut lance sedangkan tombak panjang infantri pada zaman pertengahan biasa disebut pike. Terdapat sejenis senjata Eropa yang terlihat seperti campuran antara tombak dan kapak yang disebut halberd.
Nama-Nama Tombak/Lembing yang Tidak Dilempar
Berikut adalah daftar nama-nama tombak(belum diterjemahkan) di penjuru dunia:
* Boar spear
* Bohemian ear spoon
* Dung
* Falarica
* Trisula / Trident
* Hasta
* Jousting lance
* Lance
* Magari yari
* Ox tongue
* Pike
* Qi膩ng
* Sarissa
* Spontoon
* Halberd
* Voulge
* Naginata
Tombak/Lembing yang Dilempar
Tombak/lembing yang dilempar memiliki persamaan bentuk dengan tombak yang tidak dilempar, tetapi perbedaannya adalah cara penggunaannya yaitu dengan melemparkannya. Oleh karena itu, lembing biasanya lebih ringan atau setidaknya lebih ringan daripada tombak. Saat ini terdapat olahraga dunia yang berbasis penggunaan lembing yaitu lempar lembing (javelin throwing).
[sunting] Nama-nama Tombak/Lembing yang Dilempar
Berikut nama-nama tombak yang biasanya dilempar dalam penggunaannya:
* Angon
* Assegai
* Budiak
* Fal-feg
* Jarid
* Kamayari
* Jumonji Yari
Trisula saat ini sering diasosiasikan dengan setan oleh mitologi Kristen. Ini kemungkinan karena penggunaannya dalam agama pagan. Trisula adalah senjata Siwa, salah satu dari Trimurti yang sering disembah pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha di Jawa. Begitu pula dalam agama pagan Yunani-Romawi, Poseidon (Neptunus) dewa peguasa laut selalu membawa trisula. Dalam kebudayaan Mikenai, Poseidon adalah dewa utama, dan mungkin lebih utama dibanding Zeus.
Trisula juga digunakan sebagai senjata utama oleh tentara Korea masa lalu, berbeda dengan tentara Tiongkok saat itu yang menggunakan tombak dengan mata berbentuk daun. Selain itu, trisula digunakan juga oleh orangIndonesia. Dalam tradisi spiritual Hindu trisula adalah simbol mata ketiga.
TOMBAK TRISULA DALAM SEJARAH MAJAPAHIT
Tersebutlah Nararya Sanggramawijaya, pendiri dan raja pertama kerajaan Majapahit. Setelah berhasil menghancurkan Jayakatwang dan mengusir tentara Tartar, maka beliau dinobatkan sebagai raja Majapahit yang pertama dengan mempergunakan gelaran/abhiseka Sri Kertarajasa Jayawarddhana.
Arti dari pada nama gelar tersebut (disebutkan dalam prasasti tahun 1305, bagian kedua) adalah kertarajasa berarti beliau berjaya mengubah suasana gelap menjadi suasana terang-benderang karena kemenangan atas musuh-musuhnya, jaya mengandung arti beliau mempunyai lambang kemenangan berupa senjata tombak berujung mata-tiga (trisula-muka), dan warddhana mengandung arti beliau menghidupkan segala agama, melipat-gandakan hasil bumi terutama padi demi kesejahteraan rakyat. berarti beliau memperbaiki pulau Jawa dari kekacauan yang ditimbulkan oleh penjahat-penjahat dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat,
Di dalam agama Hindhu, Trisula ini adalah merupakan senjata Dewa Siwa, yang merupakan dewa tertinggi. Didalam lambang kerajaan Majapahit, terdapat satu dewa utama yang dikelilingi oleh delapan dewa lainnya seturut arah mata angin. Dewa-dewa ini diatur dalam posisi : Tengah Siwa, Timur Iswara, Barat Mahadewa, Utara Whisnu dan Selatan Brahma, Timur Laut Sambhu, Barat Laut Sangkara, Tenggara Mahesora, Barat Daya Rudra. Di dalam kepercayaan keJawen, Dewa Siwa ini disebut juga dengan Bhatara Guru, yang memiliki kendaraan berupa Lembu Andini.
Kali ini untuk melengkapi pengetahuan dan sejah tentang tombak trisula maka kami kutip salah satu artikele yang simuat oleh "BERITA POSMO EDISI 76 1 September 2000" berjudul ” TOMBAK TRISULA PUSAKA JAGAD RAYA” : Tombak Trisula ini sebenarnya merupakan perpaduan Senjata Bhatara Siwa [Guru] ,dan Pasangannya [Durga] yang menjadi satu, bentuknya biasa saja, Polos tidak berukir. Berwarna kecoklat coklatan. Tidak berpamor, Karena sudah terlalu Tua usianya, Meskipun demikian punya Kelebihan, Dipercaya sebagai Pusaka Jagad Raya.
Munculnya Senjata Andalan Kerajaan Singosari ini, bukan dibuat Orang Sakti seperti Empu Gandring atau Empu Supa, Tapi diyakini dibuat oleh HYANG AGUNG {DEWA} pada Zaman Ken dedes,Istri Ken Arok, Karena itulah, Tombak ini dianggap sangat Istimewa, “Oleh Ahli Pusaka dipercaya sebagai Senjata Bhatara Syiwa, Paling Ampuh diantara Tombak Tombak yang ada di Indonesia.Cuma bukan digunakan untuk berperang tapi “hanya PIYANDEL [Pusaka] Kerajaan dan Jagad Raya” Ujar Hyang Suryo {Yang ber Abiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI} Pemilik Tombak Ampuh dari Kerajaan Kerajaan Zaman Dahulu, karena “KEAMPUHAN” itulah Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari menjadikan Tombak Trisula sebagai Piyandel Kerajaan.
Hasilnya memang nyata, Dirinya menjadi Raja yang disegani di Kawasan Asia Tenggara, Namun setelah Senjata itu hilang dari Kerajaan, Kertanegara dapat ditaklukkan oleh Prabu Jayakatwang dari Kerajaan Kediri. Keberadaan Tombak Trisula ini disakralkan dan tidak boleh dikirap pada tiap-tiap ada upacara, Tapi hanya ditaruh di PELINGGIHAN UTAMA sebagai Simbol Bhatara SYIWA pada Upacara keagamaan. :Tombak ini memang tidak pernah dibawa keluar untuk Upacara Upacara, Hanya diberi Sesaji oleh Pemangku Utama dengan hati hati cara memegangnya, kemudian diletakkan di “PELINGGIHAN PADMA SYIWA” ujar Hyang Sryo [Brahmaraja XI] pada POSMO.
Untuk memegang Tombak tersebut tidak sembarang orang, Biasanya yang memegang akan Kesurupan [Bali Keraohan] Padahal pada mulanya sadar saat memegang, Tapi dalam waktu beberapa menit akan berbicara sendiri, sepertinya yang terdengar adalah suara makhluk halus. Hal ini tak berlaku bagi Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari dan Pemangku Utama. Maka dari itu Mangku biasa tidak berani memegang, Ada yang berani nekad. Akibatnya keadaanya “NGGEBLAK” [jatuh terlentang] ditanah.
Hal ini pernah dialami Mangku Bima Wananda, karena tidak kuat, Yang bisa memegang Siapa? Ternyata hanya Pendeta Tingkat Tinggi. Yang harus diingat Tombak Trisula kalau dicuci hanya diperciki Air dan digosok Daun Kelapa Muda yang diwujutkan Sapu, bukan di celupkan dalam air kembang setaman sebagaimana Tombak milik Rakuti atau Tokoh lainnya pada bulan Sura{Pusaka Pura Majapahit yang nyuci Empu Sudarmadji Kakak Gubernur Jatim Basofi Sidirman waktu itu, dan disaksikan Wartawan}.
Setelah dicuci kemudian ditaruh tempat khusus dengan dibungkus kain. Tidak boleh dipinjamkan pada orang lain, “Sekarang ini berada di Pura Mojopahit Pusat. Posisinya sebagai Pusaka Pelindung Pura” ujar Hyang Suryo / Sri Wilatikta Brahmaraja XI. {Husnu Mufid Wartawan khusus Ahli Pusaka, dibantu Para Pakar Pusaka}, Ditulis Kembali Gusti Heker Mengingat Hari Durga yang Istri Bhatara Siwa dan senjata ini sebagai Atribut Pratima Bhatara/Bhatari Siwa Yang Pratimanya Masih berada di Universitas Mahendradata untuk di Upacarai Odalan, dimana Mahendradata dimanivestasikan Sebagai Durga mengendarai Mahisa/sapi bertangan Banyak salah satunya memegang TRISULA. yang disebut oleh Ahli dari India Bpk.Reshi RamesSarty Durga Mahisa Nandini. Beliau Sering Tangkil di GWK, Puri Gading dan ikut Upacara Kirap. Putra Beliau menyebut Hyang Suryo Brahmaraja XI “God” yang langsung dimarahi Hyang Suryo dan dijawab: “Brahmaraja is The King, no God, Brahman is The God” dan ini di Benarkan Bapaknya, Jadi jelas Brahma adalah Raja bukan Tuhan, Tuhan disebut Brahman versi India, mereka Orang India bahkan membenarkan sambil posisi sembah mengucapkan maap atas ketidak mengertinya sang Putra.
Waktu itu sedang Kirap di Pura Jagatnata Denpasar, Semua orang Heran kok Brahmaraja XI ngerti Kepercayaan India, dan dibenarkan Orang India. Semua tidak ada yang berani bertanya, dengan serius Kirap akan dimulai Tiba-Tiba Orang Orang Panik Kebingungan Lari tunggang langgang Termasuk Para Wartawan sampai ada Kamera yang jatuh ketika Kuda Dokar yang dinaiki Brahmaraja XI Keraohan / kesurupan, Berjingkrak jingkrak, sedang Wedakarna hampir jatuh terdesak Kuda, Mahasiswi sampai sandalnya putus karena menghindari Sang Kuda, oleh Brahmaraja XI badan Kuda ditumpangi Keris dan Kuda agak Tenang [ kuda Keraohan dan Kirap diberitakan Radar Bali, POSMO dll]
Demikianlah Informasi ini semoga menjadi lebih mempercayai Warisan Budaya Leluhur sendiri yang Adiluhung bukan mempertanyakan, seolah Pusaka Barang Dagangan, Kalau disungsung diupacarai pasti membuat Roh yang disemayamkan. Sang Empu Gembira, begitu juga Roh Sang Empu yang telah Menyatu dengan Pusaka buatannya bila kita menghargai Akan memberikan Perlindungan bagi si Pemilik Pusaka dan bagi Umat yang percaya karena memberikan Sesaji, sekali lagi Maap ini kepercayaan Keluarga Besar Majapahit, Untuk yang tidak percaya jangan usil, Anda tinggal di Bumi Majapahit. Untuk Agama Suci Islam tentu tertawa karena semua dilindungi Allah yang satu, ya tertawalah, Adat Arab tidak kenal Keris, Pratima dll Tuhan saja tidak ada, itu ketikan di TV tiap sore Asar Mahgrip “Tiada Tuhan [bahasa Indonesia] Selain Allah [bahasa Arab]” inilah suatu penghinaan yang dilegalisir masak Orang-orang sampai sekarang dihina demikian diam saja, ini pelecehan Bahasa Indonesia dianggap tidak ada selain bahasa Arab. Juga Berita ini untuk menangkal Tuduhan Kristen Alvatar Hyang Suryo berburu Pusaka di Bali, untuk apa ?
Pusakanya Banyak, Kadang Menyelamatkan, timbang di beli Touris [itupun hadiah Panitia Pameran yang jual Keris, kadang dibelikan Bambang Pakualam] Pernah Pusakanya mau di beli Orang Amerika dengan harga tinggi, Waktu itu Romo Yanto, DR. Candra, Sutris, Biku Acun agak heran kok tidak diberikan, inilah kebodohan Bangsa kita yang hanya melihat Uang, Pusaka itu kini di Sungsung di Komplek Ganesa Tertinggi di Asia di buatkan Lemari Kaca Diberi Sesaji, bisa dilihat Anak Cucu, jadi biasa menghadapi suara miring kita kutib sabda Jesus karena Alvatar Kristen ” Maapkan Ya Bapa disurga Orang ini, karena tidak tahu apa yang dia perbuat” jadi Orang tidak Tahu mulutnya JEPLAK harus dimaapkan ini perintah Yesus, kalau tahu kan tidak banyak Komentar menunjukkan ke Goblok kan nya. Waktu Pameran di Art Centre, Hyang Suryo tinggal di Hotel bersama Ir. Winarto, Drs, Machandi Wahyudi dll, Satpam Hotel [Orang Bali] bercerita “Saya punya Keris persis seperti di Pameran” Machandi bertanya “Lha Kerisnya sekarang dimana Pak?” Satpam itu menjawab “Saya jual Pak, saya sekarang menyesal, Dulu ini tanah saya, sekarang saya Satpam disini, hidup saya susah” ini contoh realita nyata, Menjual Sungsungan / Bhatara / Pratima [Menurut Ida Pedanda Made Gunung Keris adalah Pratima] ya itu tadi awalnya senang menerima uang, belakangan? ya kisah Nyata. Semoga menjadi Suri Tauladan.
Jadi silahkan saja Menduga Hyang Suryo ini dan itu kan ada pepatah “Maling teriak Maling” Orang berhati Busuk/iri/Dengki pasti Orang lain disamakan dirinya, selali lagi Pepatah SD itu sangat berguna kalau diresapi, hatipun tenang melihat kegoblog’kan orang yang sok pinter, Lagu Kus Plus” He Ela Elo Sawo dipangan Uler, He Ela Elo Wong Bodo Ngaku Pinter” lagu ini Sanepo Nyata. Untuk menjawab Komentar adalah Tugas GRP. Nokoprawiro Masak Brahmaraja berurusan Dengan orang Tolol macam Alvatar ya Bukan Level Beliau ttd. Gusti Heker / Ahli Internet. ikut nimbrung “Jangan mengukur baju sendiri dibadan Orang Lain” baju saya dipakai Touris langsung Robek Ketiak nya.
MACAM MACAM TOMBAK DALAM SEJARAH
Tombak atau lembing adalah senjata yang banyak ditemukan di seluruh peradaban dunia, terutama karena kemudahan pembuatannya dan biaya pembuatannya yang murah. Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan lain. Bersamaan dengan kapak tombak adalah perkakas pertama yang dibuat manusia dan sejalan dengan perkembangan peradaban mata tombak dan kapak yang semula berupa tulang atau batu yang dihaluskan diganti menjadi logam yang lebih kuat dan tahan lama.
Di Indonesia tombak menjadi senjata utama yang banyak digunakan oleh tentara-tentara tradisional nusantara. Ini terutama karena kelangkaan besi dan logam lainnya di Indonesia sehingga sulit untuk membuat pedang. Oleh karena itu senjata yang lebih umum digunakan di Indonesia atau bangsa-bangsa melayu dulu adalah senjata yang menggunakan lebih sedikit besi dibanding pedang yaitu kapak, parang atau golok, dan tombak. Di antara senjata-senjata tadi yang hanya tombak yang digunakan hanya sebagai senjata(termasuk sebagai senjata berburu).
Terdapat sejenis tombak tanpa mata yang sering digunakan oleh milisia di nusantara yaitu bambu runcing yang dibuat dari bambu yang diruncingkan tanpa perkuatan apapun di ujungnya.Untuk menghadapi tentara tradisonal nusantara dan tentara kolonial ini adalah senjata penusuk yang mematikan sebab mereka tidak dilengkapi dengan perlindungan baju zirah.
Dalam penggunaannya tombak dapat digunakan oleh pasukan berkuda(kavaleri) atau pasukan jalan kaki (infantri). Tombak yang digunakan kavaleri dalam bahasa Inggris biasa disebut lance sedangkan tombak panjang infantri pada zaman pertengahan biasa disebut pike. Terdapat sejenis senjata Eropa yang terlihat seperti campuran antara tombak dan kapak yang disebut halberd.
Nama-Nama Tombak/Lembing yang Tidak Dilempar
Berikut adalah daftar nama-nama tombak(belum diterjemahkan) di penjuru dunia:
* Boar spear
* Bohemian ear spoon
* Dung
* Falarica
* Trisula / Trident
* Hasta
* Jousting lance
* Lance
* Magari yari
* Ox tongue
* Pike
* Qi膩ng
* Sarissa
* Spontoon
* Halberd
* Voulge
* Naginata
Tombak/Lembing yang Dilempar
Tombak/lembing yang dilempar memiliki persamaan bentuk dengan tombak yang tidak dilempar, tetapi perbedaannya adalah cara penggunaannya yaitu dengan melemparkannya. Oleh karena itu, lembing biasanya lebih ringan atau setidaknya lebih ringan daripada tombak. Saat ini terdapat olahraga dunia yang berbasis penggunaan lembing yaitu lempar lembing (javelin throwing).
[sunting] Nama-nama Tombak/Lembing yang Dilempar
Berikut nama-nama tombak yang biasanya dilempar dalam penggunaannya:
* Angon
* Assegai
* Budiak
* Fal-feg
* Jarid
* Kamayari
* Jumonji Yari
BERSAMBUNG ........
Sumber artikel :
id.wikipedia.org/wiki/Trisula
http://id.wikipedia.org/wiki/Tombak
Sumber artikel :
id.wikipedia.org/wiki/Trisula
http://id.wikipedia.org/wiki/Tombak
http://majapahit1478.blogspot.com
http://nyata21.wordpress.com
http://warofweekly.blogspot.com
BERITA POSMO EDISI 76 1 September 2000
http://nyata21.wordpress.com
http://warofweekly.blogspot.com
BERITA POSMO EDISI 76 1 September 2000
berbagai artikel
Tasbih. Kalung. Cincin. Keris. Tongkat. Acecories. Pipa Rokok. Sabuk. Peralatan Dapur. Seni Ukir. Antik unik. Kerajinan Jember. Kerajinan Kaokah.Kerajinan Cendana. Kerajinan Cendana. Kerajinan Tulang
Sajian dalam website ini adalah merupakan sub produk dari www.makrifatbusiness.net online offline handicraft khas desa Tutul Jember Jawa Timur Indonesia yang di produksi oleh rumah produksi IMDA Handicraft
salam
"MAKRIFAT BUSINESS"
0 Tanggapan:
Posting Komentar